Keripik Tette: Camilan dari Singkong Khas Madura

Mulanya, keripik tette hanya dikenal di Kabupaten Pamekasan saja, namun saat ini sudah menjadi camilan khas di Madura, bahkan setiap kabupaten di Madura sudah banyak yang menjualnya.

“Kalau sekarang semua kabupaten di Madura ada yang jual keripik ini kayaknya, banyak malah. Bahkan di luar Madura pun sudah dijumpai penjual camilan khas yang satu ini. di Surabaya ada, karena kadang orang beli keripik tette untuk dijual lagi di sana,” ujarnya seraya tersenyum.

Keripik tette dijual dengan beberapa macam cara, bisa dalam bentuk mentahan dan digoreng sendiri dirumah, ada juga kemasan yang sudah matang. Namun ada pula yang menjual keripik tette ini dengan cara disajikan dengan bumbu rujak yang terbuat dari petis Madura, seperti halnya Ibu Kimah yang berjualan di Jalan Raya Galis, Pamekasan ini.

Baca Juga:  Tong-tong, Seni Musik Tradisional Madura

“Karena yang jualnya sudah banyak, makanya saya berinovasi nih ceritanya, Mas. Jual keripik tette yang sudah matang, bahkan lengkap dengan bumbu rujaknya. Karena kalau orang Madura kebanyakan memang dibikinin bumbu dari petis saat makan keripik ini, ya ada yang pakai bumbu kacang juga, tapi lebih laris bumbu dari petis. Makanya saya bikin bumbu petis saja,” ujarnya sambil menyiapkan dua porsi rujak keripik tette pesanan tim Mamira.ID.

Sementara untuk keripik tettenya sendiri, Ibu yang sudah empat tahun berjualan rujak keripik tette ini lebih memilih membelinya ke pasar atau ke tempat produksinya langsung.

“Kalau saya lebih memilih membeli saja mentahnya dipasar yang siap goreng, lalu saya jual seperti ini, bukan saya tidak tau cara membuatnya, tapi lebih praktis beli yang sudah siap goreng saja, kan rasanya sama,” katanya sambil terkekeh-kekeh.

Baca Juga:  Jejak Tiga Khatib Sumenep Cicit Wali Sanga

Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk menikmati seporsi rujak keripik tette ini, cukup hanya dengan membayar Rp 5000 saja kita sudah bisa menikmati rasa gurih nan pedasnya rujak keripik tette bikinan Ibu Kimah. Tentu harga yang sangat murah-meriah untuk seporsi hidangan sederhana yang nikmat.

“Petis ini saya buat sendiri loh, Mas. Petisnya saya bikin dari air rebusan ikan cakalan (baca: Tongkol),” katanya sambil tersenyum tipis.

Ket.Foto: Bumbu rujak keripik tette yang terbuat dari bahan utama petis ikan cakalan. (Mamira.ID/Gandy)

Bagi sahabat Mamira.ID yang ingin mencoba rujak keripik tette Ibu Kimah tinggal datang langsung ke Pamekasan, Kecamatan Galis, Desa Darma. Warung sederhana milik Ibu Kimah buka setiap hari, sedari pagi hingga malam hari.

“Saya buka tiap hari, Mas. Ya dari pagi, sekira jam 8 atau jam 9 saya sudah buka, Mas. Sampai malam jualnya. Kadang sampai jam 9 malam tutupnya, tergantug capeknya atau ludesnya keripik,” Pungkasnya.

Baca Juga:  Seni Musik Saronen: Media Dakwah Kiai Khatib Sendang

Jangan lupa juga tonton video Mamira.ID di youtube:

Penulis: Ananda Indira Gandy

Editor: Mamira.ID