Nyai Labbuwan: Wali Perempuan Penuh Karomah Putri Kiai Ali Barangbang

Mamira.ID – Seorang wali perempuan bernama Nyai Masrurah, atau lebih masyhur dengan sebutan Nyai Labbuwan merupakan salah satu putri dari mahaguru Kiai Ali Barangbang. Sementara, Labbuwan itu sendiri merupakan nama sebuah perkampungan yang kemudian dinisbatkan kepada beliau.

Setelah cukup dewasa dan berbekal ilmu agama, sosok perempuan wali tersebut memutuskan untuk hijrah ke belahan utara, di seberang pelabuhan yang menghubungkan Kecamatan Kalianget dengan Desa Gersek Pote, Kecamatan Gapura, Sumenep. Beliau menetap di sebuah perkampungan yang cukup asri dan permai, serta lahan pertanian subur membentang luas sebagai pertanda kemakmuran negeri Sumenep tempo itu.

Meski sebenarnya kampung tersebut bernama Kampung Polalang. Namun, kampung kecil itu lebih dikenal dengan Kampung Labbuwan. Kampung yang menjadi saksi bisu tempat tinggal beliau dalam rangka mengembangkan ajaran agama Islam sebagai agama yang rahmatal lil ‘aalamiin.

Di desa inilah, beliau menetap bersama keluarganya. Rumah kayu berdinding anyaman bambu (Madura baca: bengko tabing) menjadi tempat berteduh sang wali perempuan berdarah Barangbang ini. Tepat di depan kediaman beliau, tumbuh pohon tanjung yang memberi suasana rindang.

Baca Juga:  Tiga Masjid Kuna Warisan Para Raja Sumenep

“Rumah Nyai Labbuwan kini sudah tiada. Sebab, telah rusak termakan usia dan waktu. Hanya sebuah pohon tanjung yang bisa disaksikan saat ini. Dulu, masih ada bekasnya berupa batu pondasi rumah pegon. Namun, karena perkembangan zaman, kini telah menjadi lahan persawahan,” ujar Bapak Rofiqi Romdani, salah satu keturunan Nyai Labbuwan yang masih tinggal tak jauh dari bekas kediaman beliau.

Ket.Foto: Bekas rumah Nyai Labbuwan dan pohon tanjung yang tetap rimbun hingga kini. (Mamira.ID)

Pernikahan Nyai Labbuwan dan Keturunannya

Di sebuah perkampungan yang subur dan makmur akan pertaniannya, sosok Nyai Labbuwan mengarungi bahtera rumah tangga bersama sang suami. Beliau menikah dengan Kiai Minhajut Thalibin, putra dari Kiai Hasan Basri. Suami dari sosok wali perempuan asal Barangbang ini juga masyhur dengan nama laqabnya yakni Kiai Labbuwan.

Baca Juga:  Melihat Sakralnya Jamasan Gamelan Peninggalan Kiai Kholil Sendang

Rumah tabing itu kini telah tiada. Hanya pohon tanjung yang menjadi saksi bisu sosok sang wali dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Di tempat inilah, beliau melahirkan beberapa keturunannya. Dari pernikahannya, beliau dikaruniai beberapa putra. Di antaranya : Kiai Orep, Kiai Zainal Abidin, dan Kiai Tabibuddin.

“Sebagian keturunan dari Nyai Labbuwan menyebar di sekitar daerah sini. Tapi banyak juga yang menyebar di daerah lain seperti di Barangbang, Bangkal, Batuputih, dan Batang-batang. Bahkan, ada juga yang menyebar di daerah pantura Sumenep, serta sebagian juga ada yang di luar Madura,” terangnya, seraya menunjukkan bekas kediaman beliau dan pohon tanjung yang masih tumbuh subur.

Karomah Nyai Labbuwan

Buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya, begitu kata pepatah. Nyai Labbuwan yang merupakan keturunan langsung dari wali agung di tanah Barangbang, tentu juga memiliki ilmu yang tinggi serta karomah yang luar biasa. Sosoknya yang alim, penyabar, dan ramah, membuat kediamannya sering dikunjungi para tamu guna belajar ilmu agama serta mendalami ilmu batiniah.

Baca Juga:  Tanah Perdikan dan Asal-Usul Penamaan Pragaan

Nyai Labbuwan dan Kiai Minhajut Thalibin yang mendiami kawasan pinggiran sungai yang bermuara ke Pantai Gersek Pote. Menurut cerita para sepuh, dahulu, pelabuhan ini sangat ramai akan perahu dan kapal-kapal dagang yang datang untuk berlabuh. Sehingga, para tamu dan santri dengan sangat mudah menuju kawasan Kampung Labbuwan.

“Dulu, kalau ada tamu yang datang ke sini sangat mudah. Sebab, sungai bisa dilalui oleh perahu. Di kala Nyai Labbuwan menjamu tamunya, beliau menjaring ikan di halaman rumahnya. Sebuah karomah yang di luar nalar manusia. Sebab, mana mungkin di halaman rumah akan ada ikan kalau tidak ada kolam ikannya. Itulah salah satu karomah dari banyak karomah lainnya yang dimiliki beliau,” ujarnya seraya tersenyum.

Baca halaman selanjutnya⇒