Belajar Ragam Nisan Kuna Sebagai Warisan Sejarah

MAMIRA.ID – Nisan, demikian masyarakat umum menyebutnya sebuah tanda yang dibuat dari bahan-bahan tertentu untuk menandai posisi kepala dan kaki dari orang yang dikuburkan setelah meninggal dunia.

Nisan sebagai simbol atau pertanda siapa yang dikuburkan sekaligus menunjukkan apa pangkat, kedudukan, juga peranan semasa hidup sangatlah banyak tersebar di Nusantara, tidak terkecuali di Pulau Madura.

Nisan kuna di Madura khususnya sangatlah bervariatif mulai dari bahan dan model. Ornamen-ornamen yang ada di dalamnya dipengaruhi oleh tipikal penduduk dan letak geografis dari wilayah-wilayah penyebaran nisan itu sendiri.

Belajar Ragam Nisan Kuna Sebagai Warisan Sejarah
Potongan ragam nisan kuna. (Foto: dari beberapa sumber/Ja’far Shodiq

Selain pengaruh tipikal penduduk, letak geografis, model dan ornamen pada nisan juga bisa menandakan asal muasal orang yang dikuburkan, pangkat, jabatan dan kedudukannya dalam masyarakat.

Baca Juga:  Mengenal Pangeran Bukabu dan Dua Putranya yang Tinggalkan Tembok Keraton

Selain pengaruh di atas, ornamen pada nisan kuna di Madura masih dipengaruhi oleh akulturasi budaya dan kepercayaan terdahulu, di mana ditemukan ornamen-ornamen seperti kalamakara yang sudah dinetralisir ke dalam makna Islami, juga hewan hewan mitos sebagai perlambang dari peradaban di masanya.

Belajar Ragam Nisan Kuna Sebagai Warisan Sejarah
Potongan ragam nisan kuna. (Foto: dari beberapa sumber/Ja’far Shodiq

Di Madura kebanyakan ditemukan model nisan Demak troloyo yang bertebaran mulai ujung timur sampai ujung barat, dari Sumenep sampai Bangkalan. Jarang sekali ditemukan nisan model Hanyakrakusuman atau Mataraman walau pengaruh Mataram dulu sangat kuat di Madura.

Sampai saat ini nisan-nisan masih bisa temukan di area pemakaman para pembesar keraton dan keluarganya. Di antaranya komplek Astana Aeng Mata (Buduran Arosbaya Bangkalan), Astana Madegan Sampang, Astana Ronggosukawati Pamekasan dan Asta Tinggi di Sumenep. Pun di beberapa komplek makam keluarga para kiai dan ulama-ulama Madura.

Baca Juga:  Loteng, Potret Miniatur Keraton dalam Keraton di Sumenep (5)

Kekayaan warisan nisan-nisan kuna di Madura ini tentunya adalah warisan yang harus kita jaga sebagai bagian dari warisan leluhur, agar sejarah di dalamnya tidak hilang ditelan waktu.

Red/Ja’far Shodiq