Mamira.ID – Salah satu makanan tradisional Madura yang masih bisa dinikmati hingga saat ini adalah bu’u’. Makanan jadul ini sudah agak jarang ditemui, kecuali di kampung-kampung atau pelosok desa. Di luar Madura, mungkin sulit ditemui makanan sejenis ini, karena pada umumnya hanya ada di Madura. Meski ada, mungkin hanya beda nama atau sebutan saja.
Bu’u’ biasanya dijadikan menu sarapan pagi oleh masyarakat Madura. Sudah pada tahu belum apa itu bu’u’? Makanan jadul ini masih eksis sampai saat ini loh. Kalau belum tahu, yuk, ikuti ulasan Tim Mamira. ID.
Bu’u’ merupakan sejenis makanan yang terbuat dari nasi yang dicampur dengan parutan singkong dan parutan kelapa sebagai pelengkapnya. Namun, ada pula yang memakai talas sebagai menu campuran. Sementara, untuk parutan kelapanya ada yang langsung dicampur, ada pula yang ditaburkan di atas nasi tersebut.
“Makanan ini sudah sangat jadul sekali, orang Madura bilang ‘kakanan kona’ (makanan kuno) yang sudah ada sejak dulu. Dan masih bisa dinikmati hingga saat ini. Ya, meski sudah jarang orang yang bikin. Sajiannya sangat sederhana. Namun, rasanya tak kalah dengan makanan lainnya. Siapa pun juga bisa membuatnya,” terang Ibu Imamatul Fadilah, yang akrab dipanggil Ibu Im, salah satu warga Desa Ketawang, Larangan, Kecamatan Ganding, Sumenep.
Bahan- bahannya cukup sederhana, hanya bermodalkan nasi, singkong atau ubi jalar, dan parutan kelapa. Di Madura, makanan bu’u’ bervariasi, ada yang menggunakan bahan berupa beras biasa, ada pula yang menggunakan beras ketan sebagai campurannya, ada yang menggunakan talas, ubi atau singkong, bahkan, ada pula yang menggunakan nasi aking (Madura: karak atau cangkaro’).
“Ya, bahan-bahan untuk membuat bu’u’ memang sangat sederhana, dan cocok untuk dijadikan sarapan pagi, karena bikinnya gak ribet. Bikinnya juga mudah, hanya dikasi sejumput garam agar bu’u’ ada rasa gurihnya. Makanya dibikin di waktu pagi, biar bisa cepet pergi kerja ke sawah,” ujar Ibu Im seraya tertawa kecil.
Biasanya, bu’u’ dijadikan sebagai sarapan pagi oleh masyarakat di Madura. Makanan ini sangat cocok dinikmati pada waktu pagi hari, sebab sajiannya sangat praktis. Tak butuh banyak modal untuk menikmati sarapan guna aktivitas selanjutnya.
Bu’u’ biasanya disantap dengan menggunakan sayur rap-orap, atau bisa juga disantap dengan kuah kelor bening alias gangan maronggi serta ulekan cabe-garam atau buja cabbi, dan bisa juga dengan sambal petis.
Orang Madura sangat menyukai makanan jadul ini, karena rasanya sangat nikmat dan cukup mengganjal perut yang lapar di pagi hari. Makanan ini juga tidak banyak menguras kantong, sebab bahan-bahannya sudah tersedia di pekarangan rumah atau kebun.
“Selain gangan maronggi dan buja cabbi, sebagai pelengkap minuman saat menyantap bu’u’ ini, orang Madura terkadang membuat mimuman yang juga sangat tradisional, yakni poka’ serre. Minuman ini berbahan rebusan air gula merah, dan sari rempah serai. Rasanya sangat nikmat, segar, dan menyehatkan,” terang Ibu Im.
jangan lupa tonton juga video Mamira.ID di youtube:
Mamira.ID