Unik, Ritual Jamas Pusaka Sumenep dan Air dari Tujuh Sumber

Mamira.ID-Menjamas pusaka tosan aji atau yang diistilahkan aloco di Madura, khususnya di Sumenep memiliki ritus yang unik. Salah satunya yang setiap awal tahun baru Islam, biasa dilakukan para empu di Desa Aengtongtong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.

Kemarin, Selasa (10/08/2021) sore, tiga empu dari desa tersebut mendatangi Taman Sare, sumber mata air Keraton Sumenep.

Salah satu empu, Sanamo, menjelaskan bahwa hal itu merupakan bagian penting dalam tradisi jamas pusaka di Sumenep, khususnya di Aengtongtong.

“Ini merupakan tradisi turun-temurun. Salah satunya mengambil air dari tujuh sumber kuna,” jelasnya.

Sementara pengambilan air di Keraton Sumenep, menurut Sanamo juga sangat penting. Hal itu berdasar petunjuk para pendahulunya, penggunaan air jamasan yang utama ialah air di Taman Sare.

Baca Juga:  Agung Sayyid Tembing, Penyambung Silsilah yang Terputus (1)

Sementara enam sumber lainnya, biasa diambil di enam lokasi. Meski lokasinya tidak ditentukan secara mutlak.

“Artinya bisa berubah. Biasanya, diambil di kawasan Lembung, Lenteng. Lalu di Saronggi sendiri, dan ada yang di Bluto,” imbuhnya.

Pengambilan air itu dilaksanakan dalam tujuh hari, dimulai dari hari pertama awal bulan Sura atau Muharram. Setiap hari di satu sumber.

“Hari ini di Lembung. Di salah satu sumber mata air yang memiliki kaitan sejarah dengan Bindara Saot, Raja Sumenep,” ungkapnya.

Penjamasan dilakukan setelah ritual pengambilan air tersebut selesai, atau di tanggal 7 Sura mendatang.

Red