Laras Slendro, Komparasi Karawitan Madura dengan Jawa

Dilain kesempatan, setelah selesai latihan, tim mamira mewawancara beberapa anak asuh Pak Rifa’ie. Surya namanya. Dia merupakan anak asuh senior pak Rifa’ie. Selain secara usia pendidikan lebih tinggi dari pada anggota yang lain, siswa SMA di salah satu Kota Sumenep ini sudah tujuh tahun belajar dan sudah mampu menguasai semua alat musik karawitan.

“Masuk anggota karawitan sejak SMP, tapi kalau belajarnya saya sudah sejak masih SD kelas tiga. Sekarang sudah kelas 3 SMA.” Kata Surya dengan penuh semangat.

Ada motivasi tersendiri bagi Surya mengapa dia berminat belajar dan menguasi semua alat musik karawitan ini. “Saya sudah jatuh cinta sama musik karawitan ini. Selain itu, karawitan ini merupakan potensi yang dimiliki kabupaten Sumenep. Saya ingin melestarikan budaya dan kesenian khas Sumenep yang sudah sedikit peminatnya. Saya tidak ingin kesenian ini punah,” ujarnya.

Baca Juga:  Asta Tinggi Bagian III: Cungkup Bindara Saot

Tidak ada usaha yang menghianati hasil, begitulah pepatah mengatakan. Hal itu dibuktikan oleh Surya. Niat dan usahanya membuahkan hasil. Saat ini, berkat rasa cintanya terhadap seni musik karawitan, banyak teman-tema surya yang mempunyai minat dan keinginan yang sama untuk tetap melestarikan musik tradisional ini.

“Seangkatan saya hanya delapan orang dulu mas, tapi sekarang di sanggar Kuda Panole & Putri Ayu ini sudah 20 orangan yang aktif. Di awal-awal saya belajar Kenong, tapi kalau sekarang sudah bisa semuanya. Karena Pak Rifa’ie tidak mengajarkan fokus pada satu alat saja, tapi setiap anggota diajari semua alat musik ini. Kalau disanggar ini alatnya dibedakan menjadi dua mas, ada alat yang khusus dewasa ada yang khusus pemula. Kalau yang pemula ya seperti yang ada ini, yang diamainakn sama teman-teman tadi.” Kata Surya sembari langsung mempraktekkan keterampilannya dalam memainkan gendang.

Baca Juga:  Menggali Misteri Di Balik Tapak Tilas Pangeran Mandaraga

Tidak mudah memang menciptakan rasa cinta terhadap sesuatu, apalagi cinta terhadap musik tradisional seperti musik karawitan ini. Namun, berkat pak Rifa’ie dan para anak asuhnya, musik warisan budaya laiknya karawitan tetap lestari hingga saat ini. Lantunan musih khas nusantara masih bisa kita nikmati.

Tonton Video ini:

Penulis: M. Zainuri

Editor: Mamira.id