Langgar Dateng Warisan Sang Wali, dan Kisah-kisah Mistis di Dalamnya

MAMIRA.ID Di Desa Batuampar, Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep, terdapat sebuah langgar yang konon katanya menurut penuturan masyarakat setempat tidak diketahui siapa yang membuatnya dan mulai kapan langgar itu ada. Warga menyebutnya “Langgar Dateng” atau Langgar Tiban.

Selain fenomena di atas, langgar ini juga memiliki keunikan lain yaitu atapnya yang terbuat dari jerami dan dipertahankan sampai sekarang. Sehingga originalitas langgar tersebut masih tetap terjaga walau ada beberapa bahan sudah diganti, seperti sebagian kayu yang sudah lapuk dimakan usia.

Konon atap jerami pada langgar dipertahankan bukan tanpa alasan, tapi karena beberapa kali diganti genteng selalu tidak bisa. Tiap diganti genteng, genteng tersebut selalu merosot dan menumpuk dengan sendirinya. Selain itu ada beberapa kejadian aneh yang dituturkan oleh orang yang pernah mengalami langsung, seperti kisah kalau seseorang tidur tanpa wudlu’ di sana tahu-tahu terbangun sudah ada di luar langgar. Ada juga yang merasa dikerubungi semut walau kenyataannya tidak ada semut sama sekali, juga beberapa cerita mistis lainnya.

Baca Juga:  Palotan Pendhang, Kuliner Khas Manding Sumenep

Dalam pantauan Mamira.ID, Langgar Dateng atau Langgar Tiban sampai detik ini masih dirawat dan dijaga dengan baik sebagai bagian dari warisan leluhur. Lokasinya di kediaman keturunan Kiai Ibrahim alias Kiai Saba putra Kiai Abdullah alias Entol Bungso, yang juga ayahanda Bindara Saot alias Tumenggung Tirtonegoro Adipati Sumenep yaitu “Dalem Batuampar”.