Raden Bahauddin Wongsotaruno: Ayah Sang Pejuang Kemerdekaan RI dari Madura

Karya Raden Bahauddin Wongsotaruno

Selain di pemerintahan, beliau juga aktif menulis, beberapa karya beliau di antaranya, “Kandhaepon Batara Rama” yang diterbitkan Balai Pustaka pada jaman penjajahan Belanda. Selain itu, ada juga tulisan beliau tentang keagamaan yaitu “Ibadah yang Sempurna dan Gapurarjo”, dalam sampul tulisan beliau sebagai berikut “Konsep serat Gapurarjo (salinan dari kitab Madura)” yang berjudul “Enggi Kaprana Partengka Alaladin Guste Allah” (Bagaimana semestinya tata cara melayani Gusti Allah) yang disalin pada tahun 1915 Masehi, bersama temannya, seorang mantri klaseer Bangkalan, dan dihaturkan kepada gurunya yaitu Kanjeng Pangeran Kusumoyudo alias Kanjeng Sunan Solo pada tahun 1917 Masehi.

“Beliau juga banyak belajar tentang Al-Qur’an dan hukum-hukum Islam melalui kitab-kitab kepada para ulama di tempat beliau menjalankan tugas. Jadi, tidak mengherankan jika pemahamannya dalam hal agama Islam sangat mendalam,” tutur Iik Guno Sasmito, mengutip dari catatan Raden Abdul Aziz Wongsotaruno.

Baca Juga:  Ingin Tahu Alasan Ke’ Lesap Berambisi Taklukkan Madura? Klik di Sini

Pada tahun 1914, ketika Raden Bahauddin Wongsotaruno menjabat Wedono Sepuluh. Beliau menggagas berdirinya “Masjid Jamik Sepulu” bersama H. Fathurrahman, Penghulu Sepulu, setelah mendapatkan restu dari Bupati Bangkalan yang kala itu dijabat oleh R.A.A. Suryonegoro dan sahabatnya, Syaikhona Mohammad Kholil Bangkalan.

Ket.Foto: Gambar wajah Raden Haji Bahaudin Wongsotaruno. (Mamira.ID)

Raden Bahauddin Wongsotaruno menghabiskan masa tuanya di Sumenep dan wafat pada tahun 1931 Masehi, tepatnya tanggal 25 Jumadil Awal. Jasadnya dikebumikan di kompleks pemakaman keluarga Raden Onggodiwongso, tepatnya di kaki bukit Asta Tinggi, berkumpul dengan para leluhurnya.

Beliau mempunyai 23 putra-putri dari 8 kali pernikahannya, dan tiga di antaranya dikenal sebagai Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia dan salah satu diantara mereka dinobatkan sebagai Pejuang Kemerdekaan (Pahlawan Nasional ) yaitu;

  1. Raden Abdul Rachim Pratalikrama (Residen pertama Kediri dan Anggota BPUPKI)
  2. Raden Abdul Halim Perdana Kusuma (Komodor Udara Halim Perdanakusuma/Pahlawan Nasional)
  3. Raden Abdul Makki Perdana Kusuma (Komodor Udara Makki Perdanakusuma)
Baca Juga:  Tapak Tilas Raden Ardikusuma, Sang Qodhi

Jangan lupa tonton juga video Mamira.ID di youtube:

Mamira.ID