Melejit Bersama Dolomit, Gus Lilur Siap Jadi Penyedia Suplai Nasional: Stop Tambang Ilegal!!

MAMIRA.ID –  Dolomit atau mineral karbonat alami berupa kalsium magnesium karbonat, yang dalam dunia pertanian kerap diistilahkan “pupuk dolomit” merupakan salah satu aset penting dalam ketahanan pangan. Hal itu diungkapkan Pengusaha muda NU, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy atau Gus Lilur kepada Mamira.ID, Rabu (27/08/2025).

“Dolomit berpotensi menjadi salah satu aset strategis nasional untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan Indonesia,” ujarnya.

Namun selama ini, menurut Gus Lilur, dolomit di seluruh Indonesia yang disuplai dari Gresik dan Lamongan Jawa Timur masih diwarnai fenomena praktik tambang dan pasokan dolomit ilegal yang masih marak.

“Ada 12 Pabrik Dolomit di Kecamatan Panceng Gresik Jawa Timur yang berdiri kokoh dan angkuh namun tidak punya tambang dan disuplai dari tambang ilegal: Pabrik Dolomit Ilegal! Dan itu sudah berdiri bertahun-tahun kalaulah tidak dibilang sudah berdiri puluhan tahun,” ungkapnya

Baca Juga:  ‘Corli’, Kocor Tangguli Madura: Kue yang Dirindukan di Saat-saat Tertentu

Siapa mereka?

“Tidak perlu dijelaskan orangnya, hanya perlu dijelaskan pasarnya. Pasar penjualan mereka adalah Kementerian Pertanian dan jutaan hektar sawah serta kebun sawit nasional. disuplai pabrik dolomit ilegal dari tambang ilegal,” imbuh Gus Lilur.

Oleh karenanya, Gus Lilur mendorong pemerintah serta aparat penegak hukum menertibkan praktik tambang dan pasokan dolomit ilegal yang masih marak terjadi di Jawa Timur.

Pekan ini dalam surveinya ke Kecamatan Panceng, Gresik, Gus Lilur menemukan cadangan dolomit di lahan konsesinya dapat mencapai kedalaman hingga 50 meter dengan deposit ratusan juta ton. Ia menyebut, margin keuntungan dolomit bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan batu bara.

“Jadi jika dikelola serius dengan pabrik berkapasitas satu juta ton per bulan, penjualannya bisa menembus Rp 600 miliar. Marginnya sampai Rp 350 ribu per ton, lebih besar dari batu bara,” kata Gus Lilur.

Baca Juga:  Agung Sayyid Tembing, Penyambung Silsilah yang Terputus (1)

Di Gresik, Gus Lilur memiliki 17 blok tambang yang sebagian dalam proses menuju IOP (izin operasi produksi), disamping juga memiliki konsesi terbesar di Lamongan. Namun, keberadaan belasan tambang ilegal yang disebut di muka, dinilainya bisa membuat tata niaga mineral strategis itu menjadi tidak sehat.

“Sehingga kita berharap Polri, Kejaksaan, dan KPK turun menindak hal ini (tambang dan pabrik ilegal; red) dan segera menata jutaan ton suplai dolomit ilegal ke Kementerian Pertanian dan lainnya.  Kalau suplai ilegal sudah diberantas, saya siap menjadi penyedia dolomit legal untuk kebutuhan nasional. Negeri ini butuh pasokan resmi agar manfaatnya lebih besar bagi negara,” tegasnya.

“ Negeri kita ini sudah dijadikan Allah menjadi negeri yang kaya, tapi masih banyak rakyatnya berada di posisi miskin dan papa, oleh karenanya saya berdoa agar diberi kekuatan untuk ikut bisa membawa Rakyat Indonesia meraih kebahagian melalui pendidikan dan tebalnya keimanan,” imbuh Gus Lilur menutup perbincangan.

Baca Juga:  Cinta Ditolak, Perang Tak Terelak: Kisah Gugurnya Pangeran Siding Puri