Paripurna; Menuju Kiblat Baru Dunia Usaha Perikanan Budidaya, Balad Grup Kontrak Loketaru di Tiga Negara Ini

MAMIRA.ID – Setelah sukses teken kontrak dengan Raintrust Biotechnology Singapura PTE LTD resmi digelar Jumat (21/03/2025) kemarin, PT BALAD Grup menuntaskan kontrak budidaya budidaya beberapa komoditas perikanan  seluas 90 ribu hektar yang dengan sebutan LOKETARU (Lobster, Kerapu, Kepiting, Kerang, Teripang, Anggur Laut, Rajungan, Rumput Laut dan Udang) dengan tiga negara.

Founder Owner BALAD Grup HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy kepada Mamira.ID mengatakan, BALAD Grup telah melakukan kontrak dengan negara Singapura, China, dan Vietnam.

“Telah Sempurna terselenggara. Telah Paripurna Terlaksana,” ujarnya, Jumat (28/03/2025).

Seperti yang diketahui, Bandar Laut Dunia Grup atau BALAD Grup adalah sebuah induk perusahaan yang bergerak di Usaha Perikanan Budidaya yang membawahi ratusan anak perusahaan ini sudah berhasil melaksanakan tiga jenis kontrak perikanan budidaya.

Baca Juga:  Rap Orap: Makanan Tradisional Madura yang Tak Lekang oleh Zaman

“Kontrak jual beli LOKETARU. Kontrak kerjasama pembangunan pabrik pengolahan LOKETARU. Dan yang ketiga, kontrak kerjasama menyiapkan dan menyempurnakan puluhan anak perusahaan BALAD Grup untuk IPO, Initial Public Offering, melantai di bursa dunia,” tegas H. Khalilur.

Ia menambahkan, sejak April 2025, Bandar Laut Dunia Grup akan fokus melakukan Budidaya Perikanan LOKETARU di Gugusan Teluk Kangean di Area seluas 90.000 Ha.

Area Perikanan Budidaya seluas 90.000 Ha ini dibagi menjadi 11 Area Budidaya:

  1. Area Budidaya Rumput Laut 50.000 Ha
  2. Area Budidaya Lobster 8.000 Ha
  3. Area Budidaya Kerapu 5.000 Ha
  4. Area Budidaya Teripang 2.500 Ha
  5. Area Budidaya Udang Mantis 5.000 Ha
  6. Area Budidaya Udang Kipas 5.000 Ha
  7. Area Budidaya Kerang 2.500 Ha
  8. Area Budidaya Anggur Laut 2.000 Ha
  9. Area Budidaya Tongkol 5.000 Ha
  10. Area Budidaya Kepiting 2.500 Ha
  11. Area Budidaya Rajungan 2.500 Ha
Baca Juga:  Berkendara Imajinasi, Arsitek Masjid Kuna Ini Membuat “Duplikat” Tembok Raksasa Cina

“Kegiatan Budidaya di area seluas 90.000 hektar ini akan membuka lowongan pekerjaan sebanyak 500.000 lapangan pekerjaan selama lima tahun sejak 2025 – 2030. Bandar Laut Dunia Grup meyakini mampu membawa Republik Indonesia menjadi Kiblat Baru Dunia untuk Usaha Perikanan Budidaya,” tutup Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara ini.

Red