Beraura 10.000 Pria, Inilah Sosok Raja Madura yang Dikagumi Valentijn Sang Misionaris VOC

MAMIRA.ID, Madura“Wij gingen dezen avond nog den Panombahan van Madura op het plein, daar zijn veldtent en zijn troep van ettelijke duizend Madureezen stond, bezoeken. De Heer vander Horst, die te Javaansch als zijn Nederduitsch sprak, en gron dige kennis van al zijne zaken had, zei mij, dat ons aan de tegenwoordigheid van dezen Heer, meer dan aan tien duizend man, gelegen lag, dewijl de Javanen meer agting voor hem, dan voor den Keizer, hadden, gelijk hij op ‘s Keizersbevel noit in te leger verschenen zou hebben, dat hij nu uit enkele agting voor de E. Maatschappij, en voor de Heer Knol, dede. Ookzouden wij, buitenzijnoverkomst, geen eenen Madurees, die van de Javanen wel de beste Soldaten zijn, gekregen hebben.”

(“Sore ini kami pergi mengunjungi Panombahan Madura di alun-alun, tempat berdiri lapangannya dan pasukannya yang terdiri dari beberapa ribu orang Madura. Tuan Vander Horst, yang berbicara bahasa Jawa dan juga bahasa Belanda, dan memiliki pengetahuan menyeluruh tentang semua urusannya, mengatakan kepada saya bahwa kami berhutang lebih banyak kepada kehadiran pria ini daripada sepuluh ribu pria, karena orang Jawa lebih menghargai dia daripada Kaisar, karena dia tidak akan pernah muncul di ketentaraan atas perintah Kaisar, yang sekarang dia lakukan untuk menghormati E. Maatschappij dan Tuan Knol. Kami juga tidak akan menerima Madura, yang di antara orang Jawa adalah prajurit terbaik, tanpa kedatangannya.”)

Baca Juga:  Kota Tua Kalianget, Saksi Bisu Kejayaan Madura Timur Zaman Kolonial

Tulisan di atas merupakan ungkapan seorang misionaris sekaligus penulis buku yang bekerja pada VOC, yaitu Francois Valentijn, tentang Panembahan Cakraningrat II Siding Kamal, Raja Madura Barat yang bertahta sejak 1680 hingga 1707 Masehi. Sebuah tulisan yang ia tuangkan pasca berjumpa langsung dengan Sang Nata asal nusa garam itu.

Beraura 10.000 Pria, Inilah Sosok Raja Madura yang Dikagumi Valentijn Sang Misionaris VOC
Lithografi Francois Valentijn Franciscus Valentinus (tidak ada informasi tentang pembuat dan tahun pembuatan). )Sumber: Rijksmuseum. Diwarnai ulang secara manual oleh Muhammad Rizki Taufan)

Valentijn secara terang-terangan mengaku sangat mengagumi tokoh Madura putra Raden Prasena yang lahir dari rahim Rato Ebu Syarifah Ambami ini. Seperti yang ia sebut, pemimpin sepuh asal Madura tersebut adalah tokoh yang sangat berwibawa dan kharismatik. Tak hanya itu, diakuinya pula jika Sang Panembahan memancarkan aura layaknya 10.000 orang laki-laki.

Baca Juga:  Se Malembung dan Somor Tanda’, Dua Area Mistis di Desa Pragaan Laok

Saat itu, Valentijn menyaksikan langsung keagungan iring-iringan Panembahan Cakraningrat II ketika berada di Mataram; membawa serta para pasukan, abdi, dan seluruh istrinya yang berjumlah 400 orang.

Valentijn juga menjadi saksi hidup yang melihat jelas kepiawaian Panembahan Cakraningrat II dalam percaturan politik maupun militer. Ia menambahkan bahwa Panembahan sepuh ini sangat dihormati dan dikagumi di seluruh wilayah Mataram. Keratonnya di Tonjung dideskripsikan oleh Valentijn sebagai istana yang sangat indah dan megah.

Referensi:

Valentijn, F. 1726. Oud en Nieuw Oost Indies IV: Beschryving van Groot Djava , of te Java Major. Dordrecht & Amsterdam: Met Privilegie.