Diluncurkan di Hari Pahlawan, Gus Lilur: Semoga Dolomit SATARA Menjadi Pahlawan Tanah Nusantara

MAMIRA.ID – Dolomit atau mineral karbonat alami berupa kalsium magnesium karbonat, yang dalam dunia pertanian kerap diistilahkan “pupuk dolomit” merupakan salah satu aset penting dalam ketahanan pangan.

“Dolomit berpotensi menjadi salah satu aset strategis nasional untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan Indonesia,” ungkap pengusaha muda asal Situbondo, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy kepada Mamira.ID, Jumat (24/10/2025).

Nah, seperti diberitakan sebelumnya, Bandar Indonesia Grup (BIG) mengambil langkah besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan kelestarian lingkungan. Melalui anak usahanya, Bandar Dolomit Nusantara Grup (Bandora Grup), BIG menyatakan siap meluncurkan produk dolomit unggulan bernama “SATARA” atau Sahabat Tanah Nusantara pada 9 Desember 2025 mendatang. Namun rencana tersebut kini dimajukan.

Baca Juga:  Buju’ Pongkeng: Asta yang Diyakini Mempermudah Rejeki dan Enteng Jodoh

“Pemasaran dan penjualan dolomit merk SATARA dilakukan pada 10 November 2025, bertepatan dengan Hari Pahlawan Republik Indonesia,” ungkap Gus Lilur, panggilah akrab HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy.

Untuk mengejar rencana peluncuran Dolomit SATARA tersebut, Owner Bandar Dolomit Nusantara Grup (Bandora) ini akan melakukan penambangan Dolomit secara serentak di tiga Kabupaten di Jawa Timur.

Gus Lilur menyebut tiga kabupaten itu adalah, Gresik, Lamongan dan Tuban. Penambangan dimulai pada Minggu ke-4 bulan Oktober 2025.

“Tambang-tambang Dolomit Bandar Indonesia Grup (BIG) akan ditambang oleh kontraktor tambang SANTRI Grup dan hasilnya akan dijual oleh Bandora Grup dengan Merk Dolomit SATARA,” ujar alumni IAIN Syarif Hidayatullah Ciputat Jakarta tersebut.

Baca Juga:  Palotan Pendhang, Kuliner Khas Manding Sumenep

Ia menjelaskan Dolomit akan diproses oleh pihak ketiga atau MAKLON DOLOMIT. Maklon adalah jasa produksi produk pihak ketiga, di mana sebuah perusahaan atau individu menyerahkan proses produksi barang kepada perusahaan lain yang memiliki fasilitas dan sumber daya produksi.

Perusahaan maklon bertugas memproduksi sesuai spesifikasi yang diberikan, sementara pemesan bertanggung jawab atas desain dan bahan baku. Maklon upah giling ini dilakukan karena BANDORA Grup sedang menyiapkan Pembangunan Pabrik Dolomitnya sendiri.

“Tentu setelah pabrik Dolomit BANDORA Grup berdiri, Maklon Produksi akan berhenti dan selanjutnya akan diproduksi di pabrik Dolomit sendiri,” ujar pengusaha berlatar santri ini.

Gus Lilur berharap peluncuran Dolomit merk SATARA yang bertepatan dengan Hari Pahlawan tersebut dapat menjadikan “SATARA” sebagai pahlawan tanah nusantara.

Baca Juga:  SATARA Persembahan BIG Untuk Tanah Nusantara

“Salam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” tutupnya.