Site icon MAMIRA.ID

Campor Lorjuk, Kuliner Seafood Khas Pamekasan

Ket. Foto: Kuliner seafood "Campor Lorjuk" khas Pamekasan. (mamira.id/Gandy)

Mamira.ID – Kabupaten Pamekasan tidak hanya menyuguhkan tentang sejarah, seni atau budayanya saja, tapi juga tentang kuliner yang unik dan khas disana, seperti kuliner yang terdapat di Kecamatan Pademawu. Apalagi kalau bukan Campor Lorjuk, untuk orang Pamekasan sendiri, Campor Lorjuk sudah melekat di hati Masyarakatnya.

Kuliner yang satu ini punya cita rasa gurih, lezat dan unik. Sepintas, Campor Lorjuk memang tak jauh berbeda dengan soto atau campor yang ada di daerah-daerah lain di Madura, yang membedakan hanyalah toppingnya saja berupa kerang laut yaitu Kerang Bambu atau lorjuk kata orang Madura.

“Kalau Soto atau campor yang ada di daerah lain, seperti soto atau campor Sumenep, topping nya menggunakan irisan daging ayam atau daging sapi, kalau campor disini menggunakan lorjuk, makanya dinamai Campor Lorjuk,” Kata Ibu Sawerni yang sudah puluhan tahun menjual Campor Lorjuk saat dikunjungi tim mamira (02/06/2021).

Lorjuk mempunyai bentuk kecil memanjang serta memiliki cangkang dengan warna kecoklatan disertai garis-garis coklat kehijauan. Habitat kerang ini biasanya berada di pesisir pantai yang berlumpur dan bertahan hidup dengan cara bersembunyi secara vertikal pada pasir dengan sedikit keluar atau menyembul saat air laut surut. Tak semua pantai menjadi habitat hewan laut yang hanya berukuran 2-3 cm ini.

Lorjuk dapat ditemukan di sepanjang perairan pantai yang datar dan landai seperti di Pamekasan, Madura. Di beberapa negara kerang ini juga dinamai “jackknife” karena mempunyai bentuk meruncing disalah satu ujungnya.

Bahan dan Penyajian Campor Lorjuk

Bahan utama dari Campor Lorjuk adalah Lorjuk itu sendiri. Kerang ini hanya dimasak dengan cara direbus saja tanpa menggunakan bumbu. Setelah direbus, kemudian kerang dikupas cangkangnya.

Mencari Lorjuk di pantai bukanlah pekerjaan yang mudah, butuh ketelatenan dan juga kesabaran untuk mendapatkan kerang laut yang satu ini. Untuk mendapatkan lorjuk sendiri, Ibu Sawerni lebih memilih membelinya langsung ke pasar dengan harga Rp.500.000/kg.

“Kalau saya mending langsung beli saja ke pasar atau pengepul dari pada harus nyari sendiri ke pantai. Nyarinya susah, kalau ga sabar mah lama dapatnya. Di pasar, harga Lorjuk kering harganya Rp. 500.000, tapi kalau basah harganya lebih murah, Rp.350.000 ” katanya sembari tersenyum.

Ket. Foto: Lorjuk atau kerang bambu campuran utama kuliner campor lorjuk khas Pademawu, Pamekasan. (mamira.id/Gandy)

Sementara bumbu untuk kuah  Campor Lorjuk terdiri dari bawang putih, bawang merah, merica, jahe, ketumbar, pala, garam, cabe besar merah dan tentu ada bumbu rahasia.

“Yaa harus ada resep bumbu rahasianya, biar hanya saya yang bisa bikin kuah Campor Lorjuk paling lezat,” ujar Ibu Sawerni disertai tawa kecil.

Ibu yang sudah berusia nyaris separuh abad ini menegaskan jika kuah Campor Lorjuk miliknya berbeda dengan kuah soto atau Campor Lorjuk di warung-warung lain bahkan warung Campor Lorjuk yang terdapat di Kecamatan Pademawu. Salah satu yang membedakan adalah warna pada kuahnya. Warna kuah bikinan Ibu Sawerni berwarna sedikit kemerah-merahan, warna yang menambah selera makan tentunya.

“Dari warna saja sudah terlihat bedanya, kalau soto berwarna kuning kalau Campor Lorjuk berwarna merah seperti ini. Jadi, Campor Lorjuk bukan hanya Lorjuknya saja yang menjadikan rasanya berbeda, tapi juga di kuahnya” terang Ibu Sawerni seraya mengiris ketupat.

Sementara untuk penyajiannya, Campor Lorjuk nyaris sama dengan cara penyajian soto ataupun campor lainnya, ketupat atau lontong yang sudah dipotong diletakkan di atas piring, kemudian ditambah mie soun dan ditaburi kecambah goreng, bawang goreng, dan tentu topping utamanya adalah lorjuk itu sendiri.

Jika semua bahan seporsi sudah lengkap maka tinggal disirami kuah dengan aroma khas dan warna yang begitu menggoda selera. Tak lupa pula diatasnya diberi remahan rempeyek.

“Terkadang sebagian penjual hanya menggunakan kecambang goreng, ada yang Cuma pakai bawang goreng, bahkan ada yang pakai kecambah rebus. Tergantung selera sih, ya tergantung penjual Campor Lorjuknya juga soal toppingnya,” ujarnya.

Campor Lorjuk Ibu Sarweni dijual dengan harga Rp.10.000 per porsi. Tentu saja harga yang cukup murah untuk seporsi makanan yang punya cita rasa nikmat, lezat dan gurih ini. Selain harga yang ramah kantong, penikmat kuliner seafood satu ini juga mendapatkan gizi dan nutrisi yang terkandung dalam Lorjuk.

Ket.Foto: Ibu Sawerni sedang menyajikan campor lorjuk untuk pelanggannya. (mamira.id/Gandy)

Kandungan dan Manfaat Lorjuk

Sama dengan kerang pada umumnya, Lorjuk juga memiliki nilai nutrisi tinggi. Lorjuk mengandung protein, omega 3, serta mineral berupa yodium dan zat besi. Selaim itu, Lorjuk merupakan makanan yang rendah kalori.

Dari beberapa kandungan yang terdapat pada Lorjuk, tentu kerang yang satu ini juga mempunyai manfaat untuk kesehatan tubuh, di antaranya mencegah penyakit jantung, menurunkan kadar trigliserida, mengontrol kadar kolesterol, mengendalikan tekanan darah, serta membantu tubuh memproduksi sel darah merah. Wah, jadi makan Campor Lorjuk tak hanya mengeyangkan ya, tapi juga mendapatkan manfaat yang menyehatkan tubuh juga.

Bagi sahabat Mamira.id yang sudah tidak sabar pengen mencoba kuliner khas yang satu ini, bisa datang langsung ke Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan. Disana terdapat beberapa warung yang menjual Campor Lorjuk, dengan harga dan porsi yang sama dan juga Kenikmatan yang tidak ada tandingannya. Lezat dan gurihnya Campor Lorjuk memang susah dilupakan dan pastinya membuat ketagihan para penikmatnya.

Di Madura, Lorjuk tak hanya dijadikan makanan berkuah saja, tapi juga dijadikan campuran makanan kering, tentunya akan di ulas pada penulisan kuliner khas Madura selanjutnya, ditunggu ya sahabat Mamira.id.

Jangan lupa juga tonton video mamira.id di youtube:

Penulis: Ananda Indira Gandy

Editor: Mamira.id

Exit mobile version