Site icon MAMIRA.ID

Berburu Pentol Khas Ambunten yang Unik dan Nikmat

Ket.Foto: Pentol gape' merupakan jajanan khas Ambunten yang selalu diserbu pembeli. (Mamira.ID)

Mamira.ID – Memang tidak akan pernah ada habisnya jika bicara soal kuliner, apalagi kuliner khas nusantara. Karena setiap daerah di Indonesia mempunyai kuliner khas tersendiri. Seperti halnya daerah-daerah lain yang mempunyai keunikan di bidang kuliner khasnya, Kabupaten Sumenep juga tidak mau kalah. Kabupaten berjuluk Kota Keris ini juga memiliki salah satu kuliner atau jajanan khas yang letaknya di daerah pesisir utara.

Mendengar kata pesisir, pasti yang terbayang di pikiran kita adalah kuliner berupa ikan bakar, ikan panggang, atau aneka kuliner seafood lainnya. Kuliner yang satu ini berbeda dengan kuliner berbahan dasar ikan laut yang disajikan pada umumnya. Walaupun berbahan dasar yang sama, yaitu ikan laut hasil tangkapan nelayan sekitar. Kuliner ini mempunyai nama, bentuk, serta rasa yang unik, dan bahkan sudah menjadi sebuah ciri khas.

Nama kuliner ini akrab disebut dengan nama Pentol Gape. Tim Mamira.ID mengunjungi salah satu penjual pentol gape yang terletak di desa Ambunten Timur, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep.

“Istilah gape’ itu berasal dari bahasa Madura. Gape itu artinya dijepit. Jadi, karena proses memasak pentol ini dengan cara dijepit, masyarakat sini menyebutnya pentol gape. Kalau dibahasa Indonesiakan mungkin pentol ini disebut pentol jepit kali ya,” ucap Ibu Rohani disertai tawa kecil saat dikunjungi tim Mamira.ID siang kemarin.

Pentol gape sejatinya merupakan sebuah inovasi dari masyarakat Ambunten. Sebelumnya, para penjual pentol di Ambunten hanya menjual pentol seperti pada umumnya, yang berbentuk bulatan kecil seperti bakso, atau cilok, dan pentol tahu yang berbentuk segi tiga. Entah siapa yang menemukan pertama kali menjual pentol dengan cara e gape’ atau dijepit itu. Namun yang jelas, jajanan khas nan unik ini sudah ada sejak puluhan tahun silam. Maka tak heran, jika kemudian pentol gape menjadi jajanan khas Ambunten.

Pentol gape ini sudah ada cukup lama dan hanya ada di Ambunten saja awalnya. Kalau detailnya saya lupa, Mas. Kalau usaha saya ini bisa dibilang sudah turun-temurun. Ini saja, saya meneruskan usaha orang tua saya. Mungkin sekitar 20 tahunan ada kali. Tapi, sekarang sudah banyak yang jual pentol begini mas, tapi rasanya pasti beda dengan yang di sini (Ambunten),” terangnya meyakinkan.

Namanya juga jajanan khas pesisir, tentu pentol ini bukan berbahan dasar daging sapi atau daging ayam, melainkan berbahan dasar daging ikan tongkol. Dipilihnya ikan tongkol, karena hanya daging ikan inilah yang lebih enak bila dibandingkan dengan daging ikan-ikan lainnya saat dibikin pentol atau bakso ikan. Selain itu, tongkol merupakan salah satu hasil tangkapan nelayan yang paling umum di wilayah ini.

Keunikan pada jajanan khas ini yakni proses saat sebelum disajikan. Jika para penjual pentol umumnya langsung membumbuinya dengan kacang, saos, dan kecap, tapi tidak pada pentol gape ini. Baca halaman selanjutnya→

Dijepit dengan Alat Khusus

Sesuai namanya, sebelum disajikan pentol yang berbentuk bulat atau pentol tahu berbentuk segitiga itu dijepit terlebih dahulu dengan alat khusus yang sudah dipanaskan di atas kompor. Alat ini berupa dua bilah besi berbentuk pipih. Umumnya, pada bagian dalamnya bermotif dan disertai pegangan yang agak panjang. Pentol-pentol itu kemudian dijepit satu-persatu hingga pipih, atau gepeng, dan bermotif. Alat ini biasa disebut pe’ gape’”.

Ada dua macam pentol gape, yaitu pentol gape basah dan pentol gape kering. Pentol gape kering masih melalui proses penjemuran terlebih dahulu. Setelah kering, kemudian digoreng sehingga bentuknya mirip kerupuk. Bedanya, pentol gape kering teksturnya sangat rapuh karena sangat tipis.

Ket.Foto: Sepiring pentol gape’ ditemani dengan sambel khasnya. (Mamira.ID)

Harga dan Rasa

Pentol gape ini dijual dengan harga Rp 1000 per-lembarnya. Karena bentuknya berupa lembaran-lembaran tipis atau gepeng. Sementara, rasanya tentu sangat berbeda dengan pentol-pentol yang dijual di daerah-daerah lain di Madura, karena bahan dasar dan proses sebelum penyajian.

Jika ingin membeli jajanan khas Ambunten pesisir ini harus sabar dan rela mengantre. Karena pembeli yang datang tidak hanya dari Ambunten saja, tapi dari luar Ambunten juga banyak. Sekali membeli tak hanya Rp 2000 atau Rp 5000 saja. Apalagi, pembelinya yang datang dari jauh, bisa dipastikan membelinya dengan puluhan ribu rupiah.

Saking mantapnya menyantap pentol gape, terkadang membuat kita tidak sadar kalau sudah menghabiskan cukup banyak lembaran pentol unik tersebut. Apalagi, menyantapnya pada saat hangat, sepuluh lembar pentol gape pun bisa habis tak tersisa, bahkan bisa lebih. Pentol gape akan terasa sangat nikmat jika disantap dengan sambal khasnya yang bertekstur kenyal. Sambal tersebut terbuat dari tepung kanji, bawang merah, bawang putih, daun bawang, dan tentu yang terakhir adalah petis ikan.

Ket.Foto: Sambal khas pentol gape’. Sambal ini terbuat dari tepung kanji, bawang putih, bawang merah dan petis ikan. (Mamira.ID)

“Rasa pentol gape ini nikmat sekali. Saya sering beli langsung ke sini. Walau bahan dasarnya terbuat dari ikan, tapi bau amisnya cuma sedikit aja kok,” ucap Wisnu salah satu pembeli pentol gape.

Jika sahabat Mamira.ID penasaran dengan rasa jajanan unik berupa pentol gape ini, kalian datang saja langsung ke Ambunten, tepatnya di sepanjang Jl. K.H. Hasyim Asyari, dan area sekitar pasar tradisional Ambunten. Ada sekitar 4 warung penjual pentol gape yang buka, mulai pukul 10.00 WIB sampai malam hari. Jadi, jangan ragu untuk menikmati jajanan atau kuliner desa yang khas ini, karena kenikmatannya tidak akan kita temui di jajanan atau kuliner khas lainnya.

Penulis: Ananda Indra Gandy

Editor: Mamira.ID

Exit mobile version